Profil Cawalkot Kota Sukabumi, Siapa Jagoanmu?

Profil Cawalkot Kota Sukabumi, Siapa Jagoanmu?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran untuk Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2024 pada 27 Agustus 2024 hingga 29 Agustus 2024 yang lalu. Tiga pasangan calon telah resmi mendaftarkan diri, siapa sajakah mereka?

ilustrasi kotak pemilihan suara (freepik.com)

Sukabumi – Tiga pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Kota Sukabumi telah secara resmi mendaftarkan diri untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketiga paslon tersebut adalah Achmad Fahmi – Dida Sembada, Mohamad Muraz – Andri Hamami, serta Ayep Zaki – Bobby Maulana. 

Saat ini, ketiga paslon tengah menunggu proses verifikasi yang dilakukan oleh KPU di bawah pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pada tahap verifikasi tersebut, KPU akan memberikan catatan-catatan kepada masing-masing paslon untuk diperbaiki. 

Siapa sajakah calon orang nomor satu di Kota Sukabumi? Berikut profil lengkapnya.

Achmad Fahmi 

Dida Sembada dan Achmad Fahmi (instagram.com/achmad__fachmi)

Calon petahana, Achmad Fahmi, lahir dan tumbuh besar di Jakarta, bahkan ia sempat bekerja di sebuah perusahaan alat-alat perkantoran sebagai supervisor pasca merampungkan pendidikan sarjananya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dilansir dari jabar.idntimes.com, pria yang akrab disapa Kang Fahmi tersebut kemudian merantau ke Sukabumi dan bekerja sebagai kepala sekaligus pengajar mata pelajaran agama di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Sukabumi. 

Tak lama berselang, pria kelahiran 4 Mei 1974 tersebut mengawali karir politiknya sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kemudian, ia mencalonkan diri dan terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi selama dua periode berturut-turut, yaitu periode 2004 – 2009 dan periode 2009 – 2013.

Memiliki pengalaman mulus melenggang ke gedung legislatif Kota Sukabumi, PKS memberikannya mandat untuk mencalonkan diri sebagai wakil wali kota mendampingi Mohamad Muraz pada Pilkada Kota Sukabumi 2013. Pasangan Mohamad Muraz – Achmad Fahmi unggul dalam perolehan suara dan menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota Kota Sukabumi periode 2013 – 2018 setelah mengalahkan tiga paslon lainnya.

Dianggap sebagai figur yang dapat bekerja dengan baik selama menjabat wakil wali kota, PKS kembali mengusungnya sebagai wali kota pada Pilkada Kota Sukabumi 2018. Achmad Fahmi yang saat itu berpasangan dengan kader Partai Demokrat, Andri Setiawan Hamami, meraup lebih dari 50 persen suara.  Ayah dari dua orang putri dan seorang putra tersebut menduduki kursi orang nomor satu di Sukabumi untuk periode 2018 – 2023.

Pada Pilkada Kota Sukabumi 2024 kali ini, Achmad Fahmi akan berpasangan dengan Dida Sembada yang merupakan PNS aktif dengan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Sukabumi yang saat ini telah mengajukan cuti di luar tanggungan. Achmad Fahmi – Dida Sembada diusung oleh lima partai politik, yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), serta Partai Ummat (PU).

Mohamad Muraz

Mohamad Muraz dan Andri Setiawan Hamami (sukabumi.halojabar.com)

Setali dua uang, Mohamad Muraz juga bukan figur baru di Kota Sukabumi. Pria kelahiran 6 Mei 1965 tersebut merupakan eks wali kota Kota Sukabumi periode 2013 – 2018, di mana ketika itu ia didampingi rivalnya saat ini, Achmad Fahmi, sebagai wakil wali kota. Pasca berakhirnya masa jabatan sebagai orang nomor satu di Kota Sukabumi, ia nyaleg dan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2019 – 2024.

Sebelum terjun ke dunia politik, pria yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) tersebut telah makan asam garam di dunia birokrasi. Ia merupakan pensiunan PNS yang menduduki jabatan terakhir sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi sejak tahun 2003 hingga tahun 2012.

Ia bersama Andri Setiawan Hamami, yang sebelumnya berpasangan dengan Achmad Fahmi sebagai wakil wali kota Kota Sukabumi periode 2018 – 2023, diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, dan partai non-parlemen mulai dari Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). 

Ayep Zaki 

Ayep Zaki dan Bobby Maulana (instagram.com/ayepzaki)

Berbeda dari dua rivalnya yang telah lama berkecimpung di dunia politik, Ahmad Zaki merupakan seorang pengusaha yang saat ini tengah fokus merintis pembangunan ekonomi melalui pendirian unit-unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah di Indonesia secara mandiri.

Dilansir dari ayepzaki.com, pria kelahiran 10 Desember 1965 tersebut juga telah membangun unit-unit satuan pendidikan mulai dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), (Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Yayasan Pembinaan Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) sebagai operator satuan-satuan pendidikan di bawahnya.

Ayep Zaki berpasangan dengan Bobby Maulana diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

8 Comments

  1. You made some good points there. I looked on the internet for the issue and found most persons will consent with your blog.

  2. It’s enormous thnat you arre getting idezs frrom
    this piee oof writing aas well aas frlm our argument made at thi place.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *